by CAPT.A.H.TUMBEL
1. SESUAI CATATAN HALAMAN 140 & 141 BUKU BERJUDUL MINAHASA OLEH BERT SUPIT (TERBIT TAHUN 1986), MENJELASKAN SBB :
PERJANJIAN TAHUN 1790 :
SELAIN MEMPERLANCAR PENGINJILAN UNTUK MENYELESAIKAN BENTROKAN ANTAR WALAK KOMPENI MENEMPATKAN SEORANG RESIDEN DI MANADO YANG DIANGGAP MEMILIKI KESANGGUPAN UNTUK MENDAMAIKAN PIHAK2 YANG BERMUSUHAN. DENGAN DIPLOMASI YANG BERKISAR PADA HIMBAUAN UNTUK BERSATU MENGHADAPI MUSUH BERSAMA, YAKNI BAJAK LAUT MINDANAU (MAKSUDNYA MANGINDANAU), SERTA PENGGUNAAN KEKERASAN SEBAGAI ALTERNATIF TERAKHIR, RESIDEN J.D.SCHIERSTEIN PADA TANGGAL 1 OKTOBER 1789 BERUSAHA MENDAMAIKAN BANTIK DAN TATELI. KEPALA WALAK BANTIK YANG BERKEDUDUKAN DI SINGKIL, KARENA DITUDUH MEMERINTAHKAN RAKYATNYA MEMBUNUH ORANG, DITANGKAP DAN DITAHAN. SELAIN ITU SETIAP UKUNG DI MINAHASA DIHARUSKAN MENGIRIM 50 ORANG UNTUK BERSAMA DENGAN SELURUH KEKUATAN KOMPENI MENGHADAPI WALAK BANTIK SEHINGGA KEPALA WALAK BANTIK TERPAKSA BERDAMAI.
BEGITU PULA DENGAN BENTROKAN ANTARA PASAN – RATAHAN – PONOSAKAN DENGAN LANGOWAN – TOMPASO. PERDAMAIAN YANG DICAPAI PADA TANGGAL 9 DESEMBER 1789, PADA AKHIR BULAN ITU JUGA DI-SAHKAN DENGAN CARA ADAT ; SATU PRESTASI YANG GEMILANG DARI RESIDEN J.D.SCHIERSTEIN. PENYELESAIAN DILAKU-KANNYA MELALUI SATU MUSYAWARAH ANTAR UKUNG SELURUH MINAHASA YANG DIUNDANG UNTUK MENYELENGGARAKAN SATU MUSYAWARAH BESAR. DALAM MUSYAWARAH ITU IA MENGAJAK MEREKA UNTUK BERSAMA DENGAN KOMPENI, MENDAMAIKAN BENTROKAN ANTAR WALAK. SETELAH USUL AJAKANNYA DISETUJUI, DIMINTANYA AGAR TIAP2 UKUNG MENGERAHKAN KEKUATAN DAN BER-SAMA2 DENGAN KOMPENI, MEMAKSA WALAK2 LAIN MENG-ADAKAN PERDAMAIAN. MUSYAWARAH INI DISEBUTNYA MINHASA ATAU LANDRAAD ATAU VERGTADERING DER DORPHOOFDEN (=MUSYAWARAH PARA UKUNG). INILAH PERTAMA KALINYA SEBUTAN MINHASA DIGUNAKAN SECARA RESMI DALAM ARTI MUSYAWARAH PARA UKUNG. PERKATAAN ITU BERASAL DARI MINAESA YANG BERARTI MENJADI SATU, YANG SEJAK LAMPAU TELAH HIDUP DALAM MASYARAKAT MINAHASA. SETIAP KALI MASYARAKAT MENGHADAPI SUATU PERSOALAN BERSAMA, MEREKA MENGADAKAN MUSYAWARAH UNTUK MENCARI JALAN KELUAR BERSAMA. HASIL DARI MUSYAWARAH ITU HAMPIR SELALU MERUPAKAN TINDAKAN BERSAMA BERDASARKAN PRISIP MINAESA. TETAPI SEGERA SETELAH PERISTIWA YANG DIHADAPI BERSAMA ITU SELESAI, PRINSIP MINAESA DITINGGALKAN DAN PARA WALAK YBS KEMBALI HIDUP SENDIRI2. TIDAK PERNAH ADA USAHA DARI PARA UKUNG DAN KEPALA2 WALAK UNTUK PEMBENTUKAN SUATU LEMBAGA YANG KONGKRET DAN LANGGENG ATAS DASAR PRINSIP MINAESA ITU, SEPERTI MISALNYA PENYATUAN WALAK/ PAKASAAN MENJADI WILAYAH PERSATUAN YANG ESA. BARU KEMUDIAN PADA ABAD KE-19, PERKATAAN ITU DIBERI ARTI DAERAH DARI PARA UKUNG YANG BERMUSYAWARAH, YAKNI DAERAH TINGKAT-II MINAHASA SEBAGAIMANA YANG KITA KENAL SEKARANG, TERMASUK KOTAPRAJA MANADO. DENGAN DEMIKIAN SEBUTAN MINAHASA SEBAGAI SEBUAH ISTILAH YANG RESMI, DILAHIRKAN OLEH RESIDEN J.D. SCHIERSTEIN PADA TANGGAL 8 OKTOBER 1789 DIDALAM LAPORANNYA YANG IA KIRIMKAN KEPADA ATASANNYA YAITU GUBERNUR MALUKU ALEXANDER CORNABE YANG BERKEDUDUKAN DI TERNATE. (PERTANYA-ANNYA SEKARANG ADALAH : APAKAH BENAR ISTILAH MINHASA ATAU MINAHASA ATAU MAESA ITU DICIPTAKAN OLEH SCHIERSTEIN ???? à MARI KITA SELIDIKI KEBENARANNYA).
2. DIDALAM BUKU MINAHASA YANG DIRANGKUM MENJADI SATU BUKU OLEH ROY.E. MAMENGKO (TERBIT TAHUN 2002), DIDALAM BAB-2 HALAMAN XX MENCATAT SBB : MEMANG HARUS DIAKUI BAHW SAMPAI SAAT INI BELUM DITEMUKAN SUMBER LAIN YANG MEN-JELASKAN MENGENAI SIAPA YANG PERTAMA YANG MENGGUNAKAN NAMA MINAHASA SELAIN RESIDEN J.D.SCHIERSTEIN, DIMANA ROY SEPERTINYA MENGIKUTI JALAN FIKIRAN DARI CATATAN BERT SUPIT DIHALAMAN 141 DST. SELANJUTNYA URAIAN DILANJUTKAN OLEH BERTHA PANTOUW DIDALAM BAB-4 YANG JUGA MEMBENARKAN URAIAN BERT SUPIT ; AKAN TETAPI DICATATAN AKHIR DARI BERT SUPIT JELAS DIKATAKAN SBB : PERKATAAN ITU BERASAL DARI KATA MINAESA YANG BERARTI MENJADI SATU, YANG SEJAK LAMPAU TELAH HIDUP DALAM MASYARAKAT MINAHASA ; ITU BERARTI BERT SUPIT TIDAK MENGANGGAP BAHWA FILOSOFI MUSYAWARAH MENJADI SATU DICIPTAKAN OLEH SI RESIDEN WALANDA, TETAPI SEJAK DAHULU KALA TELAH ADA DIDALAM FALSAFAH HIDUP BANGSA MINAHASA.
3. DIDALAM BUKU KAMUS BAHASA DAERAH MANADO-MINAHASA YANG DITULIS OLEH SDR. DJERY WAROKKA (TERBIT TAHUN-2004) DIHALAMAN 28 MENJELASKAN SBB : SEJARAH MENUNJUKKAN SEBELUM TAHUN 1428, RAKYAT MINAHASA HIDUP BER-KELOMPOK2, SEHINGGA SERING TERJADI PERTENTANGAN ANTAR KELOMPOK BAHKAN SERING MENDAPAT GANGGUAN DAN RONGRONGAN DARI LUAR. KARENA PENGALAMAN PAHIT DENGAN SEJARAH KEHIDUPAN-NYA AKIBAT DARI KEHIDUPAN YANG TIDAK BERSATU ITU, TIMBUL-LAH RASA PERSATUAN DAN PERSATUAN YANG KOKOH DAN KUAT DENGAN SEMANGAT MENGGELORAKAN MINAESA ATAU MINAHASA, YANG BERARTI KEHENDAK UNTUK BERSATU. SEBAGAI BUKTI SEJARAH BAHWA PADA TAHUN 1428 DIADAKANLAH PERJANJIAN PERSAHABATAN DENGAN TETANGGA BOLAANG MANGONDOW YANG DITANDAI DENGAN PENETAPAN BATAS2 GEOGRAFIS YANG JELAS, YAITU SUNGAI POIGAR, PEGUNUNGAN WULUR MAHATUS DAN SUNGAI BUYAT BATAS DIBAGIAN SELATAN, SEDANGKAN DIBAGIAN UTARA, TIMUR DAN BARAT BERBATASAN DENGAN LAUT. BERTOLAK DARI PERISTIWA ITU MERUPAKAN BUKTI SEJARAH BAHWA SEJAK TAHUN 1428, RAKYAT MINAHASA MULAI HIDUP DALAM SUATU LEMBARAN BARU YAITU HIDUP DALAM SATU KEHIDUPAN MASYARAKAT HUKUM DAN DALAM SATU KESATUAN WILAYAH HUKUM. DAN SEBAGAI PATOKAN BERAKHIRNYA SELURUH KONFLIK KEDALAM, SEBAGAI KOMENTAR TERCAPAINYA PERSETUJUAN ABADI DENGAN TONGGAK WATU PINAWETENGAN I NUWU (=SIMBOL UPACARA AGAMA), “WATU PINAWETENGAN UMPOSAN” SEBAGAI LAMBANG PERSATUAN TONAAS2 (=PEMIMPIN2) MINAHASA, DAN DISAAT ITULAH TERJADI APA YANG MEREKA NAMAKAN “DEKLARASI MAESA” DENGAN MEMBAGI DAERAH MINAHASA ATAS 7 SUKU DAN WILAYAH YAITU : SUKU TOMBULU, TONSEA, TOLOUR, TOUN-TEMBOAN, TOUNSAWANG, PONOSAKAN, DAN RATAHAN. ……….….. MINAHASA YANG DULUNYA DISEBUT “MALESUNG” DAN BER-KEMBANG TERUS DENGAN SEBUTAN TANAH TOAR-LUMIMUUT, BUMI KAWANUA, BUMI NYIUR MELAMBAI. NAMA MINAHASA BERASAL DARI BAHASA TOMBULU YAITU : “WATA ESA ENE”, ORANG TOUNTEMBOAN MENGATAKAN “MAESA”, ORANG TOLOUR DAN TONSEA MENGATAKAN “MINAESA”, YANG KEMUDIAN MENJADI “MINAHASA”.
4.DIDALAM BUKU OTOBIOGRAFI DOKTER BERT ADRIAAN SUPIT DIHALAMAN 7 DIDALAM BAGAN SILSILAH MENUNJUKKAN NAMA MOYANGNYA YAKNI “SAHIRI MAESA SUPIT” YANG PERIODE KEHI-DUPANNYA ANTARA 1630 – 1738 ; JADI DARI SINI KITA DAPAT LIHAT BAHWA KATA MAESA SUDAH MUNCUL JAUH SEBELUM ADANYA SURAT LAPORAN RESIDEN SCHIERSTEIN YANG DIBUATNYA PADA TAHUN 1789.
5.BILA KITA LIHAT DISELATAN DARI KOTA MAKASSAR ADA SUATU NEGERI DENGAN NAMA SUNGGU MINASA, YANG MENUNJUKKAN PADA KITA BAHWA ISTILAH KESATUAN ATAU PERSATUAN ATAUPUN MENJADIKAN BERSATU SUDAH ADA DISELURUH KAWASAN PULAU SULAWESI INI YANG BERARTI SUDAH ADA JAUH SEBELUM KELUARNYA SURAT LAPORAN RESIDEN MANADO TERSEBUT ; CUMA KARENA ISTILAH2 ITU HANYA DISEBUTKAN SAJA OLEH ORANG2 DI MINAHASA DAN BELUM ADA DALAM BENTUK TERTULIS, SEBAB MAKLUMLAH SUKU YANG MASIH BELUM MENGENAL HURUF, SEHINGGA BELUM ADA BENTUK YANG MENJADI BUKTI SEJARAH TERTULIS ; JADI APABILA KATA ITU KEMUDIAN DITULISKAN UNTUK PERTAMA KALI OLEH RESIDEN SCHIERSTEIN BUKAN BERARTI SCHIERSTEIN-LAH YANG MENCIPTAKAN SISTIM ITU MELALUI CARA-CARA MENDAMAIKAN PERSELISIHAN ANTAR POEA’ ATAU ANTAR ANAK2 SUKU DI MINAHASA, SEHINGGA SCHIERSTEIN DIANGGAP YANG MENCIPTAKAN KEBUDAYAAN BER-MUSYAWARAH DIANTARA ANAK2 SUKU MINAHASA. DENGAN DEMIKIAN KITA TELAH LUPA BAHWA KONGRES MAESA PERTAMA YANG DIADAKAN DITEMPAT YANG BERNAMA WATU PINAWETENGAN TIDAK KITA ANGGAP SEBAGAI SIKAP YANG MENDEKLARASIKAN ADANYA PERSATUAN DIANTARA ANAK2 KETURUNAN TOAR DAN LUMIMUUT YANG MEREKA LAKSANAKAN JAUH SEBELUM SI RESIDEN WALANDA ITU MEMBUAT LAPORANNYA. PERLU KITA PAHAMI BAHWA TINDAKAN TERPUJI SI WAILAN WALANDA UNTUK MENDESAK PENYATUAN PUTERA2 MINAHASA BUKANLAH TANPA MAKSUD ; KITA HARUS TAHU BAHWA FILOSOFI DASAR DARI BANGSA BELANDA SEMENJAK MEREKA PERTAMA KALI MENJATUHKAN SAUH KAPALNYA DI TELUK BANTEN PADA TAHUN 1596 DAN MENIUPKAN TEROMPET LAGU KEBANGSAAN BELANDA WILHELMUS YANG MEJADI TANDA DIMULAINYA ERA KOLONIALISME ADALAH FILOSOFI DEVIDE ET IMPERA. JADI KALAU SAMPAI MEREKA BERUPAYA MENYATUKAN ANAK2 SUKU DI MINA-HASA TIDAK LAIN ADALAH KARENA MEREKA AKAN MEMPERALAT PERSATUAN ANAK2 SUKU MINAHASA INI UNTUK MEMERANGI BANGSA PERAMPOK MANGINDANO, KARENA PADA SEBENARNYA BANGSA MANGINDANO INI TELAH MELAKUKAN PEROMPAKAN2 TERHADAP KAPAL2 BELANDA YANG MEMUAT BERAS DARI MINAHASA UNTUK DIPAKAI SEBAGAI LOGISTIK MILITER DI TERNATE DALAM MENGHADAPI PERANG MELAWAN SULTAN NUKU DARI TIDORE YANG BERLANGSUNG SEJAK TAHUN 1780 – 1805 ; DIMANA SAMPAI WAFAT-NYA SULTAN NUKU, BELANDA TIDAK PERNAH MENGALAHKANNYA, DAN BAHKAN SULTAN NUKU BERSAMA BANTUAN KOMPENI INGGRIS, MENGUSIR BELANDA DARI TERNATE SEHINGGA BELANDA MEMBERI GELAR KEPADA SULTAN NUKU SEBAGAI MUSUH YANG TIDAK BISA DIAJAK BERDAMAI, YANG DALAM BAHASA BELANDA DIKATAKAN ”EEN ONVERZOENLIJKE VIJAND”, YANG PADA SEBENARNYA BERARTI “MUSUH TAK TERKALAHKAN”. JADI KALAU TIDAK UNTUK MENDUKUNG LOGISTIK BERAS DARI MINAHASA YANG DIGANGGU OLEH PEROMPAK LAUT BANGSA MANGINDANO YANG DIORGANISER SULTAN NUKU BERDASARKAN PERJANJIAN SALING MEMBANTU ANTARA SULTAN NUKU DENGAN SULTAN MINDANAU, MAKA BELANDA TIDAK AKAN PERNAH MELAKUKAN KEBIJAKSANAAN MENDAMAIKAN PERTIKAIAN ANTARA ANAK2 SUKU DI MINAHASA, KARENA BELANDA TIDAK PERNAH MENGANGGAP MINAHASA SEBAGAI DAERAH PENTING. PENYATUAN ANTAR SUKU MELALUI PENGINJILAN YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH BELANDA SEMENJAK TAHUN 1831 DIBAWAH BADAN PENGINJILAN BELANDA (NZG = NEDERLANDSCHE ZENDELINGS GENOOTSCHAP) YAKNI DENGAN MENEMPATKAN DUA ORANG PENDETA BELANDA YAITU DR.J.G.F. RIEDEL DI TONDANO DAN DI LAGOWAN DITEMPATKAN PENDETA J.A.T. SCHWARZ, DAN DITAHUN 1850 DATANGLAH PENDETA N.GRAAFLAND, YANG MENYEBABKAN PENDUDUK MINAHASA MULAI MENINGGALKAN ADAT ALIFURU MEREKA ADALAH TINDAKAN YANG TERPUJI, TETAPI DARI SINILAH MUNCULNYA SENTIMEN PERSATUAN YANG MENGHENDAKI AGAR TERLEPAS DARI KETERKUNGKUNGAN DIBAWAH KETERIKATAN MINAHASA DENGAN GEREJA BELANDA “INDISCHEKERK”, YANG PADA PRINSIP PELAKSANAAN DILAPANGAN HANYA ORANG BELANDA-LAH YANG BERHAK MEMEGANG JABATAN PENDETA, SEDANGKAN ORANG PRIBUMI MESKIPUN TELAH LULUS SEKOLAH THEOLOGIA TIDAK BOLEH MENJADI PENDETA. JABATAN MEREKA YANG TERTINGGI HANYALAH SEBAGAI “PENOLONG INJIL” ALIAS TUKANG PIKUL TAS PENDETA BELANDA. SEORANG PENDETA PRIBUMI YANG TELAH LULUS DARI SEKOLAH THEOLOGIA DI NEGERI BELANDA PADA AKHIR ABAD-19 YAITU LAMBERTUS MANGINDAAN, BERPENDAPAT, BAHWA BAGAI-MANA MUNGKIN BANGSA MINAHASA INI BISA MERDEKA JIWANYA KALAU BADANNYA SAJA MASIH TERBELENGU ??? DARI SINILAH MULAI TIMBUL IDE2 UNTUK MEMBENTUK GEREJA SENDIRI YANG OTONOM, DAN DENGAN BERBAGAI KESULITAN YANG MEREKA HADAPI, DAN KETABAHAN MEREKA YANG PADA AKHIRNYA MEREKA TERLEPAS DAN MEMBENTUK GEREJA OTONOM PADA TAHUN 1933 DI DESA “WATAN” AMURANG, DAN DISITULAH MEREKA MEMBAPTIS GEREJA KGPM (=KERAPATAN GEREJA PROTESTAN MINAHASA) PERTAMA YANG MEREKA BANGUN SECARA SWADAYA YANG TERBEBAS DARI KETERIKATANNYA DENGAN GEREJA BELANDA INDISCHEKERK. DEMIKIANLAH KITA LIHAT BERBAGAI LANGKAH2 BELANDA DI MINAHASA YANG KELIHATANNYA SEPERTI BERTUJUAN MULIA, TETAPI PADA SEBENARNYA UNTUK TETAP MENANCAPKAN KUKU KOLONIALISMENYA DIWILAYAH INI. URAIAN TENTANG SEJARAH PENGINJILAN DI MINAHASA AKAN SAYA URAIKAN PADA SESI BERIKUT. (AHT).
Jakarta , 27 Februari 2008
CAPT. A.H.TUMBEL
(MASTER MARINER).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar